Berita Kota Gorontalo
Imbauan BPBD Kota Gorontalo: Hulonthalangi - Dumbo Raya Rawan Banjir dan Longsor
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gorontalo mengeluarkan imbauan terkait potensi risiko banjir dan longsor.
Penulis: Husnul Puhi | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gorontalo mengeluarkan imbauan terkait potensi risiko banjir dan longsor.
Imbauan ini diluncurkan sebagai informasi kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam di Kota Gorontalo.
Terutama, bagi warga yang bermukim di kawasan bantaran sungai dan perbukitan maupun pegunungan.
Kepala BPBD Kota Gorontalo, Mahmud Baderan mengatakan terdapat dua kecamatan yang berpotensi rawan longsor dan banjir.
Dua kecematan itu yaitu Kecamatan Hulonthalangi yang sering terjadi banjir dan Dumbo Raya yang berada di kawasan perbukitan atau pegunungan.
"Sesuai dengan kajian kami, bahwa yang rawan longsor itu di bagian Dumbo Raya dan Hulonthalangi. Sedangkan banjir ada juga sebagian Dumbo raya, Kota Selatan, hingga Dungingi," ujar Mahmud melalui telepon, Selasa (28/11/2023).
Kata Mahmud, untuk masalah banjir di Gorontalo hanya disebabkan oleh genangan air yang meluap dari sungai-sungai yang berada di Kota Gorontalo.
Sebab, menurut Mahmud, dataran Kota Gorontalo itu diapit oleh beberapa sungai maupun muara.
"Jadi ketika terjadi arus ataupun peningkatan debit air di sungai, maka cepat sekali masuk ke pemukiman," bebernya.
Karena itu, ia menyampaikan kepada warga yang bermukim di kawasan Hulonthalangi dan Dumbo Raya untuk lebih meningkatkan kewaspadaan.
Apalagi, di saat musim hujan lebat yang sedang melanda Provinsi Gorontalo. Di mana cuaca tersebut bisa menimbulkan risiko banjir dan longsor di Kota Gorontalo.
Dengan begitu, BPBD Kota Gorontalo telah mengirimkan tim untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi alam yang terjadi saat ini.
Pihaknya juga telah menyiapkan mitigasi untuk mengurangi risiko bencana. Termasuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait tata cara evakuasi dan langkah-langkah darurat saat terjadi bencana.
"Tiga minggu lalu kita sudah turunkan tim di tiap kelurahan Kota Gorontalo untuk melakukan pemantauan. Dan juga melakukan sosialisasi terkait dengan berakhirnya kemarau dan memasuki musim hujan ini," imbuhnya.
Mahmud juga menjelaskan, bahwa BPBD Kota Gorontalo di 2024 mendatang, mendapatkan bantuan alat untuk pemantauan sebelum terjadinya banjir.
Tim untuk pemantauan sebelum terjadinya banjir itu kini telah berada di Gorontalo dan rencana akan memasang alat tersebut.
"Kota Gorontalo salah satunya yang akan dipasang alat itu, sehingga kita bisa mengetahui dan memantau bahaya banjir dan bisa lebih waspada atau siaga terhadap banjir tersebut," pungkasnya. (*)
Adhan Dambea Tegaskan Seribuan Honorer Kota Gorontalo Tetap Digaji Lewat APBD |
![]() |
---|
Bukan Diberhentikan, 1.000 Lebih Honorer di Kota Gorontalo Tetap Digaji Pemerintah |
![]() |
---|
Arkeolog Gorontalo Soroti Nasib Kota Tua di Tengah Modernisasi, Terancam Kehilangan Identitas |
![]() |
---|
'Wajah Asli Kota Tua Gorontalo Bisa Hilang' Kepala Disparpora Khawatir Pembangunan Gedung Baru |
![]() |
---|
Pemkot Gorontalo Pindahkan Rekening Kas Daerah ke BTN, Bantah Isu Gratifikasi Truk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.