Warga Gorontalo Hilang
6 Hari Dinyatakan Hilang, Ridwan Subetan Warga Gorontalo Ditemukan di Bukit Layang Hulonthalangi
Tim Sar gabungan Kota Gorontalo menghentikan pencarian warga Kota Gorontalo yang hilang di bukit layang.
Penulis: Husnul Puhi | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Tim Sar gabungan Kota Gorontalo resmi menghentikan pencarian warga Kota Gorontalo yang hilang di bukit layang.
Pria bernama Ridwan Subetan itu menghilang setelah kabur dari rumahnya, Jumat (17/11/2023).
Setelah enam hari dinyatakan hilang, Ridwan akhirnya ditemukan dalam kondisi masih hidup.
Ridwan pertama kali ditemukan oleh warga setempat pada Kamis (23/11/2023) siang.
Sekira pukul 16.30 wita Tim Sar Gabungan menemukan Ridwan di posisi koordinat 0°30'16.636"N - 123°02'32.166"E.
Namun pria 32 tahun itu sempat menolak bertemu tim Sar.
Menurut keterangan Komandan Komandan Regu Tim gabungan SAR Gorontalo, Syahrullah Kumaunang, pihaknya berinisiatif lepas seragam SAR dan hanya mengenakan kaos biasa.
Dua personel tim Sar lalu berbicara dengan Ridwan di bukit layang itu.
Alhasil Ridwan berhasil dibujuk dan mau mengikuti arahan tim Sar.
Sebab kondisinya masih lemas, Ridwan digendong oleh petugas menuruni lembah.
Kondisi licin karena hujan disebut berisiko jika dievakuasi menggunakan tandu.

Ridwan langsung mendapatkan pertolongan pertama sebelum dibawa ke RSU Bioklinik Kota Gorontalo.
Pukul 17.45 Wita para petugas pengantar tiba di RSU Bio Klinik.
Tim SAR pun menyerahkan korban ke pihak keluarga.
"Setelah kami evakuasi korban menuju ke rumah sakit, kami pun menyerahkan ke keluarga. Hingga operasi pencarian korban hilang di pegunungan Hulonthalangi kami nyatakan ditutup," jelas komandan tim Sar.
Badan Sar Nasional (Basarnas) Gorontalo mengungkap fakta berdasarkan laporan keluarga Ridwan Subetan. Pria 32 tahun itu dinyatakan hilang di bukit Hulonthalangi Kota Gorontalo.
Fakta pertama, korban sebelum mendaki bukit Hulonthalangi, korban sempat mengalami luka sayatan di tangan bagian kanan dan perut.
"Sesuai dari penjelasan keluarga korban, si korban posisinya ada luka di bagian tangan sebelah kanan," kata Komandan Regu Tim SAR Gorontalo, Syahrullah Kumaunang.
Karena itu, pihak Basarnas Gorontalo saat pencarian hari pertama melakukan penelusuran dengan mencari bercak darah yang dimiliki korban.
Namun, Tim SAR gabungan itu tak mendapatkan bercak darah korban. Sebab, laporan masuk baru di Selasa (21/11/2023).
Sedangkan, korban menaiki bukit tersebut pada Jumat (17/11/2023) malam hari.
Kemudian fakta kedua, korban sempat membawa senjata tajam saat mendaki malam hari ke bukit layang.
Ridwan dinyatakan hilang oleh keluarga sejak ia tak kembali saat pergi mencari kayu bakar di pegunungan itu sejak Jumat 17 November 2023.
Menurut laporan tertulis Basarnas Gorontalo, Ridwan pergi mencari kayu bakar di pegunungan itu pada sekira pukul 16.00 Wita.
Mestinya sebelum magrib, ia sudah kembali ke rumah. Namun hingga pukul 19.00 Wita, tak juga menampakan diri.
Fakta ketiga adalah korban berniat bunuh diri.
Terkait sejumlah fakta itu, adik Ridwan, Akhmad Subetan membenarkan Ridwan sebelum hilang sempat datang ke rumah dalam kondisi luka di bagian tangan dan perut.
Akhmad menduga Ridwan mengalami stres hingga melukai dirinya sendiri. Karena sebelumnya keluarga memberi tahu bahwa kakak kandungnya itu mencoba bunuh diri.
“Dia itu datang ke mari di rumah, adik saya lihat perutnya ada luka dan nadi tangan kanan itu ada darah,” jelas Akhmad.
Ridwan sempat bertemu dengan keluarga dan mengaku hendak bunuh diri. Karena tak ditanggapi serius, Ridwan lantas pergi ke arah bukit.
“Adik saya tidak menyusul karena biasa pasti dia balik. Karena pernah berkelahi dengan saya dia ke atas baru dua jam kemudian dia balik,” tutur Akhmad.
Hingga saat ini Tim Sar gabungan masih terus mencari keberadaan korban yang hilang sejak Jumat (17/11/2023) tersebut.
Baca juga: BREAKING NEWS Warga Gorontalo yang Hilang di Bukit Layang Hulonthalangi Ditemukan, Begini Kondisinya
Polisi kerahkan anjing pelacak
Anjing bernama Buster milik Direktorat Samapta Polda Gorontalo ikut dilibatkan dalam pencarian orang hilang di Pegunungan Hulonthalangi, Rabu (22/11/2023).
Buster, seekor anjing Belgian Malinois, dilatih khusus untuk pencarian orang hilang atau bangkai mayat.
Ia memiliki indra penciuman yang sangat tajam, sehingga dapat membantu polisi dalam pencarian korban.
Pencarian yang dilakukan oleh Basarnas Gorontalo bersama aparat kepolisian sebelumnya belum membuahkan hasil sejak dilakukan Senin (20/11/2023).
Hingga siang hari ini, Rabu (22/11/2023), belum ada tanda-tanda keberadaan korban.
Karena itu, aparat kepolisian Direktorat Samapta Polda Gorontalo menurunkan Buster dalam operasi lanjutan.
Buster diarahkan untuk mencium pakaian korban. Setelah itu, Buster mengikuti jejak korban di lapangan.
Bripda Marcelino Pola sebagai pawang anjing K - 9 mengatakan, bahwa anjing tersebut memiliki spesifikasi SAR.
"Jadi untuk spesifikasi satwa yang kami bawa ini adalah anjing SAR," ungkapnya singkat.
Menurut Marcelino, persentase keberhasilan penemuan korban hilang, kata Marcelino, anjing mendapat 9 dari 10 point.
"Karena belum ada alat yang lebih canggih dari pada satwa anjing K - 9 yang dapat digunakan untuk mencari korban hilang seperti ini," jelasnya.
Terkait perbedaan anjing K-9 dibanding dengan anjing pada umumnya, kata Marcelino, tentu berbeda.
Sebab, anjing jenis Belgian Malinois tersebut dianugerahi indra penciuman lebih tajam dibanding anjing lainnya.
Anjing K-9 milik Samapta Polda Gorontalo itu telah melakukan pencarian dan sejumlah kasus di Gorontalo.
"Dari total yang pernah kami tangani dan menurunkan anjing ini sekitar 6 kasus di Gorontalo. Salah satunya penemuan mayat yang hanyut di Sungai Limboto," ucapnya.
Untuk jumlah anjing pelacak jenis SAR tersebut tinggal satu ekor, yang lainnya telah dipensiunkan dari pekerjaannya untuk mencari korban hilang dan bangkai mayat di Gorontalo.
Lebih lanjut, Marcelino menjelaskan terkait SOP dari tata cara umtuk melakukan pencarian korban hilang atau bangkai mayat dengan menggunakan anjing K-9 tersebut.
"Untuk pencariannya, kami lakukan penciuman terlebih dahulu dari barang-barang yang dimiliki korban. Setelah itu baru turun ke lapangan," tutup Marcelino.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.