PLN Capai Rasio Elektrifikasi 99,74 Persen, 140 Desa di Indonesia Timur Belum Terjangkau Listrik

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - PT PLN (Persero) mencatat rasio elektrifikasi nasional mencapai 99,74 persen hingga triwulan III 2023. Angka ini meningkat 15,72 persen dari tahun 2019 yang hanya 80,56 juta pelanggan.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pencapaian ini merupakan hasil kerja keras PLN dan sinergi dengan pemerintah.

"Listrik adalah kebutuhan primer bagi masyarakat, dan kami berkomitmen untuk terus menerangi negeri," ujar Darmawan.

Darmawan memastikan, saat ini seluruh kepulauan besar dan pusat pemerintah daerah sudah dialiri listrik yang andal.

Namun, untuk mencapai target 100 persen elektrifikasi pada tahun 2025, PLN masih memiliki pekerjaan rumah untuk memberikan akses listrik ke wilayah pelosok dan desa terpencil.

Berdasarkan data PLN, saat ini masih ada 140 desa di Indonesia Timur yang belum teraliri listrik. Desa-desa tersebut mayoritas berada di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

Darmawan mengatakan, PLN akan terus bersinergi dengan pemerintah dan berbagai stakeholder untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayah 3T.

"Kami akan terus berupaya agar seluruh masyarakat Indonesia bisa merasakan terang," tuturnya.

Pada September lalu, PLN bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah meresmikan masuknya listrik di Desa Bayat, Desa Tangga Batu, dan Desa Persiapan Batu Selipi. Peresmian ini dihadiri langsung Bupati Lamandau Hendra Lesmana.

Hendra mengapresiasi upaya PLN dalam meningkatkan rasio elektrifikasi di Kabupaten Lamandau.

"Percepatan pembangunan listrik di Lamandau sangat luar biasa," ujar Hendra.

Hendra menuturkan, sebelumnya desa berlistrik di Lamandau berkisar 30 sampai 40 persen. Namun, sekarang sudah mencapai 80 persen desa di Lamandau sudah teraliri listrik PLN.

"Upaya PLN untuk melistriki seluruh pelosok terutama di Kalteng sangat luar biasa," ungkapnya.(*)

ADVERTORIAL