Real Madrid
3 Dosa Carlo Ancelotti Penyebab Real Madrid Dipermalukan Atletico
Real Madrid gagal menjaga tren kemenangan di musim 2023/2024 usai dipermalukan Atletico Madrid di Civitas Metropolitano, Senin Kemarin.
TRIBUNGORONTALO.COM – Real Madrid gagal menjaga tren kemenangan di musim 2023/2024 usai dipermalukan Atletico Madrid di Civitas Metropolitano, Senin (25/9) Kemarin.
Tim asuhan Carlo Ancelotti sebelumnya belum pernah imbang apalagi kalah sejak liga kembali bergulir pada pekan kedua Agustus 2023.
Atletico Bilbao, Almeria, Celta Vigo, Getafe, Real Sociedad, Union Berlin, semuanya tak mampu membendung superioritas Los Blancos (julukan Real Madrid).
Namun saat derby Kota Madrid, gelar invincible akhirnya pupus. Banyak pihak yang tak percaya performa Real Madrid melawan klub tetangga.
Hanya saja, Ancelotti menuai sorotan dalam keputusannya menentukan starter.
Kesalahan itu pun diakui langsung oleh sang manajer seusai pertandingan.
"Ini adalah tanggung jawab saya," ujar Carlo Ancelotti dalam konferensi pers setelah derby Madrileno.
Berikut tiga dosa Carlo Ancelotti sebagaimana dilansir TribunGorontalo.com dari Marca.
1. Abaikan Joselu dan Jadikan Bellingham Striker
Striker jangkung yang dipinjam dari Espanyol ini sedikit terlamabat dimainkan dalam derby Madrileno.
Tak ada yang mengerti keputusan Ancelotti sampai menyimpan Joselu pada menit awal.
Padahal ia selalu tampil bagus saat dipercayakan berada di dalam lapangan.
Sejak didatangkan pada musim panas, Joselu sudah menorehkan dua gol dan satu assist dari enam penampilannya di liga musim ini.
Sejak Vinicius Junior mengalami cedera, mantan penyerang Espanyol tersebut telah masuk dalam starting line-up, namun Ancelotti memilih untuk mengubah keadaan dan memasukkan Luka Modric, lalu Bellingham dijadikan striker bersama Rodrygo Goes.
Kebijakan ini juga disyukuri Diego Simeone. Pelatih Atletico Madrid itu mengaku senang karena Joselu tak bermain, sehingga bisa menangani Jude Bellingham dengan mudah.
“Tidak, ruangnya berkurang dan saya pikir absennya Joselu membuat peluangnya untuk datang lebih sedikit, ketika dia memanfaatkan permainan udara Joselu. Kami mengendalikannya dengan lebih baik, itu luar biasa," ujar Simeone seperti dikutip Diario AS.
Joselu masuk di babak pertama menggantikan Modric, ketika Ancelotti mencoba memperbaiki situasi. Los Blancos terlihat sedikit lebih baik di depan gawang.
Rodrygo berhasil melepaskan satu peluang yang gagal dimanfaatkan oleh Joselu di dalam kotak penalti, namun Los Colchoneros (julukan Atletico) mampu menangani serangan Real Madrid dengan baik.
2. Memainkan Modric dan Kross bersamaan
Menurut laporan The Athletic, duet Kroos dan Modric tak lagi disukai Presiden Real Madrid, Florentino Perez.
Hal ini terjadi tak lama setelah Ancelotti mengambil risiko memainkan kedua pemain veteran itu di lini tengah untuk pertama kalinya musim ini.
Sayangnya, keduanya tak mampu memberi dampak besar karena Real Madrid kalah 3-1 dari rival sekotanya.
Ancelotti menghadapi sebagian besar kritik, dan pelatih asal Italia itu mengambil tanggung jawab penuh atas kekalahan tersebut.
Keputusan itu semakin buruk ketika Modric justru melempem. Sementara Kroos tak bisa dikatakan buruk karena dia sempat menyumbangkan satu gol di malam itu.
Baca juga: Real Madrid dan Barcelona Minati Penyerang 19 Tahun Girona
3. Tak Memainkan Tchouameni
Buruknya pertahanan Real Madrid sepertinya disadari Ancelotti, tapi pelatih berdarah Italia itu malah tak memainkan Tchouameni.
Pasalnya, peran Tchouameni sebagai gelandang jangkar sangat dibutuhkan dalam memutus serangan balik cepat.
Namun Ancelotti terlihat ingin lebih menyerang. Mungkin ini berkaitan dengan skema pertahanan berlapis yang diterapkan Diego Simeone di laga itu.
Di sinilah letak kesalahannya. Real Madrid kerap kalah jumlah di lini pertahanan saat transisi.
Bek-bek Madrid juga kerap kecolongan dan kalah dalam duel udara. Alhasil tiga gol Atleti semuanya dicetak lewat sundulan Alvaro Morata (4', 46') dan Griezmann (18').
Menyusul kekalahan derby 3-1 Real Madrid di Estadio Cívitas Metropolitano, Carlo Ancelotti menganalisis kinerja timnya yang begitu lemah di sisi pertahanan.
“Ini bukanlah malam yang baik. Kami tidak memulai dengan baik. Kami tidak bertahan dengan baik. Kami rapuh di area penalti kami sendiri," jelas Ancelotti.
Dia pun mengakui kehebatan Atletico yang sangat solid dan terorganisir dalam bertahan.
"Kami juga mencoba beberapa tembakan jarak jauh. Namun, saya rasa masalah kami bukan pada serangan. Masalah kami lebih pada pertahanan dibandingkan serangan," ujar Ancelotti menegaskan.
Baca juga: Hasil Liga Spanyol: Alvaro Morata Brace, Atletico Kalahkan Real Madrid 3-1
Statistik kedua klub musim ini
Atletico Madrid pada musim sebenarnya rata-rata mencetak 1,73 gol per pertandingan. Dalam 2 (66,67 persen) pertandingan yang dimainkan di kandang adalah total gol (tim dan lawan) Lebih dari 1,5 gol.
Dalam 2 (66,67 persen) pertandingan di musim 2023 yang dimainkan di kandang adalah total gol (tim dan lawan) Lebih dari 2,5 gol.
Rata-rata Real Madrid mencetak 1,64gol per pertandingan di musim 2023. Dalam 5 (83,33 persen persen) pertandingan yang dimainkan tandang adalah total gol (tim dan lawan) Lebih dari 1,5 gol.
Dalam 4 (66,67 persen) pertandingan yang dimainkan tim tandang memiliki total gol (tim dan lawan) Lebih dari 2,5 gol.
(TribunGorontalo.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.