Tips Cinta

8 Frasa Beracun Ini Bisa Hancurkan Hubungan dalam Hitungan Detik, Nomor 6 Paling Fatal

Saat dua orang bertengkar, terkadang, dalam kemarahan dan frustrasi, mereka saling melontarkan kata-kata yang tak bisa terkontrol.

|
Editor: Fadri Kidjab
istockphoto
Ilustrasi – Kata-kata negatif yang bisa memicu perpisahan 

TRIBUNGORONTALO.COM – Kata-kata beracun itu ibarat seperti misil yang bisa menghancurkan bangunan megah.

Seseorang begitu mudah memaafkan tapi sulit melupakan perkataan menyakitkan.

Dalam banyak kasus, dampak kumulatif dari kata-kata yang menyakitkan dapat menyebabkan lebih banyak kerugian daripada rasa sakit fisik.

Saat dua orang bertengkar, terkadang, dalam kemarahan dan frustrasi, mereka saling melontarkan kata-kata yang tak bisa terkontrol.

Dan ketika keduanya segera melupakan perdebatan, perasaan sakit disebabkan oleh frasa dan kata-kata beracun  cenderung melekat lebih lama hingga bertahun-tahun.

Kata-kata ini, seperti racun, cenderung menggerogoti kepercayaan dan keintiman suatu hubungan.

Berikut 10 frasa yang bisa menyebabkan kehancuran hubungan, sebagaimana dikutip TribunGorontalo.com dari yourtango.

1. “Kalau kamu merasa seperti itu, sebaiknya kita putus/ bercerai.”

Kata-kata di atas pasti sudah lumrah bagi setiap pasangan yang bertengkar.

Entah disadari atau tidak, kata-kata beracun itu ering kali digunakan ketika sedang panas-panasnya pertengkaran. Dan orang yang mengucapkannya biasanya sebenarnya tidak ingin berpisah.

Seringkali, mereka mencoba mengungkapkan rasa frustrasi atas ketidakmampuan mereka menyelesaikan konflik tertentu.

2. “Aku membencimu.” 

Atau dikenal sebagai: “Aku tidak mencintaimu lagi.”

Kalimat ini biasanya dilontarkan ketika berada di puncak pertengkaran dan tak ada mau mengalah.

Sekalipun si pengucap segera meminta maaf dan meminta maaf.

Tapi kata-kata itu sudah menggores hati pasangannya.

3. “Itu bodoh.”

Atau dikenal sebagai: “Kamu bersikap tidak rasional.”

Ada saatnya seseorang melakukan sesuatu yang tidak masuk akal bagi satu pihak.

Ini karena masing-masing individu membawa perspektif dan nilai yang berbeda ke dalam hubungan.

Namun karena emosi tak terkontrol, orang-orang gampang menghakimi atau menyinggung.

4. “Tentu saja pria/wanita akan berpikiran seperti itu!”

Dikenal juga dengan: “Tetap pada urusan perempuan” atau “Ini urusan laki-laki”

Terkadang perbedaan cara berpikir memang menimbulkan konflik.

Di lain waktu, ada masalah yang sudah lama bergejolak dan akhirnya memuncak.

Atau salah satu dari pasangan mengalami hari yang berat yang tidak ada hubungannya satu sama lain, namun melampiaskannya pada satu sama lain.

Empati memungkinkan kita melihat ledakan emosi di masa lalu dan bekerja sebagai tim untuk menyelesaikan masalah atau memberikan kepastian.

Baca juga: 10 Cara Menjaga Hubungan Baru Supaya Cinta Awet Selamanya

5. “Saya tidak ingin membicarakannya.”

Ada kalanya kita perlu istirahat dari perdebatan untuk menenangkan diri.

Namun bila kita sama sekali menolak untuk mengatasi suatu permasalahan dalam pernikahan kita, hal itu menimbulkan kebencian dan kepahitan.

Perasaan dan pikiran buruk bisa bergejolak dalam hati untuk waktu yang lama.

Semakin lama kita membiarkan pikiran-pikiran ini berlanjut, semakin mereka tenggelam dalam persepsi bawah sadar kita terhadap satu sama lain.

Ini mempengaruhi semua interaksi kita di masa depan.

Sebaliknya, cara yang lebih baik untuk melakukan pendekatan adalah ini: "Saya belum siap membicarakan hal ini sekarang.

Biarkan saya meluangkan waktu untuk menenangkan diri dan memikirkannya, lalu kita akan bicara."

Baca juga: Belajar dari Kolonel Sanders sang Pendiri KFC, Ini 5 Cara Terbaik Mengatasi Penolakan dalam Hidup

6. “Kamu sama seperti ibu/ayahmu.”

Kata-kata ini termasuk paling fatal karena bisa saja memicu perpisahan.

Seseorang bisa saja tersinggung dan marah besar ketika orang lain membawa orangtua dalam masalah mereka. 

7. “Berhenti mengomeli saya.”

Wanita atau pria pasti pernah merasakannya.

Apalagi jika salah satu dari pasangan itu memiliki kebiasaan mengomel.

Baca juga: Cara Setiap Zodiak Selesaikan Konflik: Gemini Komunikator, Virgo Analis, Pisces Empati

8. “Santai saja!”

Atau dikenal sebagai: “Berhentilah memikirkannya.”

Saat seseorang sedang kesal, menyuruhnya untuk bersantai, karena merasa pertengkaran itu tidak ada gunanya.

Tapi kata-kata ini bisa dimaknai ketidakseriusan seseorang dalam hubungan itu.

Meskipun 8 frasa beracun ini dapat menyebabkan banyak kerusakan pada suatu hubungan, ada kabar baik jika Anda sudah pernah menggunakannya.

Studi yang dilakukan oleh Gottman Institute menunjukkan bahwa pasangan yang sehat cenderung memiliki lima interaksi positif untuk setiap interaksi negatif.

Penangkal penggunaan frasa ini adalah dengan sengaja menciptakan momen positif dan membangkitkan semangat antara Anda dan pasangan.

Permintaan maaf yang tulus, pelukan hangat, kata-kata yang menguatkan, dan melakukan sesuatu yang menyenangkan bersama dapat memulihkan persahabatan dan keintiman.

 

(TribunGorontalo.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved