Human Interest Story

Pria Ini Jauh Tinggalkan Bandung demi Jual Bendera Merah Putih di Gorontalo, Omsetnya Jutaan Rupiah

Anwar, pria asal Bandung,jauh-jauh tinggalkan kampung halamannya demi menjual bendera merah putih di Gorontalo.

|
Penulis: Risman Taharudin | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com/Risman Taharuddin
Anwar, pria asal Bandung 

TRIBUNGORONTALO.COM,Gorontalo - Anwar, pria asal Bandung, jauh-jauh tinggalkan kampung halamannya demi menjual bendera merah putih di Gorontalo.

Tepat di bahu Jalan Jenderal Sudirman Kota Gorontalo, Anwar tampak merapikan bendera jualannya.

Anwar mengaku bekerja sebagai petani penggarap di Bandung. Namun, Anwar berkunjung ke Gorontalo tiap menjelang HUT Proklamasi Kemerdekaan RI.

"Setiap tahun jelang hari kemerdekaan pasti datang ke Gorontalo. Udah beres Agustus pulang ke kampung halaman," ungkap Anwar kepada TribunGorontalo.com, Selasa (25/7/2023).

Kali ini, Anwar datang bersama rombongan dari Bandung sejak 20 Juli 2023. Pemilihan Gorontalo sebagai tempat jualan bendera diatur oleh bos mereka. Anwar diperintahkan ke Gorontalo, sedangkan rekan-rekannya ke Papua, NTT, dan lain-lain.

"Boss saya milihnya di Gorontalo, terlebih semua provinsi dimasuki sama bos penjual bendera," tuturnya.

Adapun harga bendera bervariasi tergantung ukuran dan motifnya.

Bendera bermotif garuda dan batik panjangnya 10 meter (m) dibanderol seharga Rp 400 ribu.

Sementara, bendera full kain sepanjang 12 meter dibanderol Rp 450 ribu. Lalu, bahan kain parasit dibanderol seharga Rp 300 ribu sepanjang 8 meter.

Umbul-umbul berukuran 4 meter dibanderol seharga Rp 50 ribu. Adapun umbul-umbul berukuran 3,5 meter harganya Rp 40 ribu.

Bendera model gergaji sepanjang 2,5 meter dibanderol dengan harga 30 ribu. Bendera seukuran kaca spion motor dibanderol Rp 10 ribu, sedangkan bendera kecil dibanderol Rp 20 ribu.

Kata Anwar, perihal pendapatan tahun sebelumnya omset yang berhasil didapatkan sebanyak Rp 25 juta. Tetapi, tahun 2023 pendapatan baru berkisar Rp 1 juta.

"Alhamdulillah tadi pagi sudah satu konsumen yang beli, untuk jualan di Jl Jenderal Sudirman itu sendiri, hanya saja kadang ngontak teman-teman untuk bantu jualan," akunya.

Saat ini, mereka mengontrak rumah di Jalan Manado bersama kerabat sesama penjual bendera.

Setiap hari, Anwar  berjualan di Jl Jenderal Sudirman. Saat malam tiba, semua bendera di-packing lagi dan di bawa ke kontrakannya untuk dijual kembali keesokan harinya.

"Soal repot sih iya repot. Hanya saja, Alhamdulillah, saya sudah sewa bentor orang untuk bawa packingan bendera ke tempat jualan," ungkapnya.

Dia berharap, semakin banyak Gorontalo untuk membeli dagangan bendera.

Sejauh ini lebih banyak orang sebatas tawar-menawar.

"NKRI harga mati, tapi kadang masih ada yang nawar harga bendera, tapi tidak apalah, namanya juga berdagang," ungkapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved