Kecelakaan Priscilia 88

Tangis Keluarga Penumpang KM Express Priscilia 88 Pecah di Pelabuhan Gorontalo: 2 Cucu Saya di Sana

Meski dari tadi malam, Senin (13/2/2023) KM Express Priscilia 88 mengalami mati mesin di Teluk Tomini, namun baru pagi ini, Selasa (14/2/2023)

|
Penulis: Ahmad Rajiv Agung Panto |
TribunGorontalo.com/AgungPAnto
Rahmi Domili berada di Pelabuhan Gorontalo, ia menunggu kedatangan KM Express Priscilia 88 yang kini tengah ditarik ke pesisir Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Rasa khawatir tampak dari wajah Rahmi Domili, ia adalah keluarga dari penumpang KM Express Priscilia 88. 

Ia khawatir, hingga kini keluarganya yang menumpang di KM Express Priscilia 88, tak bisa dihubungi. 

Meski dari tadi malam, Senin (13/2/2023) KM Express Priscilia 88 mengalami mati mesin di Teluk Tomini, namun baru pagi ini, Selasa (14/2/2023) ia menerima kabar tersebut. 

"Dua orang kecil kecil jadi cucu (di kapal itu),” kata dia, saat ditemui di Pelabuhan Gorontalo, Selasa (14/2/2023). 

"Sampai sekarang tidak bisa dihubungi, tidak aktif, sudah dari kemarin," ungkap Rahmi lagi dengan mata sembab. 

Dua cucunya it satu masih bersekolah di Taman Kanak-kanak (TK), sementara satunya lagi di sekolah dasar (SD). 

Rahmi Domili merupakan satu dari banyak keluarga penumpang KM Express Priscilia 88 yang kini menunggu di Pelabuhan Gorontalo. 

Tangisan pecah di Pelabuhan Gorontalo, kala berkali-kali tak bisa menghubungi para keluarganya. 

Harapan mereka hanya satu, keluarganya bisa segera tiba di Pelabuhan Gorontalo dengan selamat. 

Sebetulnya, Tim SAR Gorontalo yang sejak tadi malam, Senin (13/2/2023) menuju lokasi KM Express Pricilia, telah tiba di lokasi. 

Namun, berisiko jika mendekati kapal KM Express Priscilia di tengah ombak yang mencapai 1-2 meter di Teluk Tomini. 

Akibatnya, Rescue Boat Basarnas Gorontalo hanya bisa memantau dari lokasi lain, sembari memastikan kapal dalam kondisi baik. 

Kini, Kapal cepat KM Express Priscilia dengan tujuan Gorontalo-Pagimana, Sulawesi Tengah (Sulteng) itu, terpaksa ditarik menggunakan kapal lain. 

Menurut keterangan Kantor Basarnas Gorontalo, KM Express Priscilia ditarik kembali ke Pelabuhan Gorontalo menggunakan KM Sabuk Nusantara 59.

Otoritas resmi mengestimasi, kapal cepat Pricilia tiba di Pelabuhan Gorontalo pagi ini pukul 10.00 Wita. 

Kapal Rescue Boat (RB) 216 Gorontalo tampak mengawal dua kapal besar itu beriringan mencapai Pelabuhan Gorontalo. 

Sementara itu, 85 person on boar (POB) atau penumpang yang menumpang kapal, tetap berada di KM Express Priscilia. 

Tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk memindahkan puluhan penumpang itu ke kapal lain, sebab saat ini cuaca di Teluk Tomini Gorontalo tidak bersahabat. Ombak tinggi menggeliat di perairan tersebut. 

“Saat ini kapal Express Priscillia 88 di-towing menuju Pelabuhan Gorontalo oleh KM Sabuk Nusantara 59, RB 216 Gto melakukan pengawalan,” tulis Basarnas Gorontalo dalam laporannya kepada TribunGorontalo.com. 

Sebelumnya, tim SAR Gabungan segera bergerak begitu menerima informasi kecelakaan KM Express Priscilia 88 di Teluk Tomini-Gorontalo pada Senin malam (13/2/2023). 

Ada sedikitnya 22 anggota tim SAR Gabungan yang turun menggunakan Rescue Boat 216 menuju posisi KM Express Priscilia 88.

22 anggota tim SAR Gabungan ini bertolak dari pelabuhan Gorontalo sekitar pukul 19.40 Wita, atau 35 menit usai menerima panggilan pertolongan dari awak KM Express Priscilia 88.

Adapun 22 SAR itu gabungan dari Rescuer Kansar 10 orang, ABK Rescue Boat 216 sebanyak 9 orang, dan 3 sisanya dari KPLP Gorontalo.

Jika ditelusuri koordinat yang dibagikan Basarnas Gorontalo, posisi KM Express Priscilia 88 ini berada sekitar 60 kilometer dari pantai Gorontalo. 

Posisi ini tepat berada di tengah-tengah antara daratan Gorontalo dengan daratan Luwuk, Sulawesi Tengah. 

Kapten Rohi, Nahkoda Kapal Cepat Express Priscilia 88 melaporkan, ada 85 person on board (POB) di kapal tersebut.

Koordinat matinya mesin KM Express Priscilia 88, Senin (13/2/2023).

Cuaca di Teluk Tomini dilaporkan cerah, ombak sekitar 1 hingga setengah meter. Namun dalam kondisi mesin mati, akan sangat berisiko untuk kapal diterjang.

Diketahui, laporan resmi Basarnas Gorontalo diterima TribunGorontalo.com malam tadi sekitar pukul 19.05 Wita. 

“19.40 wita Tim SAR Gorontalo menuju lokasi kapal Express Priscilia menggunakan Rescue Boat,” demikian tulis laporan resmi Basarnas Gorontalo. 

Tim SAR Gorontalo membawa peralatan berupa life jacket dan peralatan medis lainnya, sebagai antisipasi jika ada penumpang yang  membutuhkan penanganan medis. 

KM Express Priscilia 88 di Gorontalo dioperasionalkan PT Pelayaran Dharma Indah sejak Senin (5/9/2022).

Kapal cepat Priscilia 88 berlayar setiap hari pukul 08.00 WITA untuk rute Gorontalo – Pagimana, sementara rute Pagimana – Gorontalo berangkat pukul 13.00 WITA.

Diketahui, kapal dengan 354 kursi itu memiliki tiga tipe ruangan dengan harga yang relatif terjangkau. 

Kelas eksekutif sebanyak 244 kursi seharga Rp180 ribu per orang, kelas VIP sebanyak 70 kursi dengan harga Rp200 ribu per orang. Untuk kelas VVIP sebanyak 40 kursi dihargai Rp250 ribu per orang.

Sebelum dinyatakan mati mesin, KM Express Priscilia 88 diketahui bertolak dari Pelabuhan Gorontalo pada Senin (13/2/2023) pukul  14.00 Wita menuju Pagimana dengan POB 85 orang. 

Pukul 19.05 Wita melaporkan kejadian tersebut di Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo.

Informasi yang dikumpulkan TribunGorontalo.com, KM Express Priscilia 88 diproduksi di batam oleh PT Cahaya Samudra Shipyard yang berdomisili di Sekupang.

Dilansir dari situs resminya, PT GALANGAN KAPAL CAHAYA SAMUDRA adalah industri dan jasa kelautan didirikan di Pulau Batam, Indonesia sejak 2008.

Merupakan perusahaan kelautan yang terintegrasi penuh dengan fokus yang kuat dalam pembuatan kapal baja.

Juga melakukan perbaikan dan pemeliharaan kapal termasuk layanan terkait kelautan.

Pelanggannya terutama dari pasar Domestik, Asia Pasifik dan Asia Tenggara. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved