Real Madrid

Striker Real Madrid dan Prancis Karim Benzema Umumkan Pensiun

Striker Real Madrid dan Prancis Karim Benzema telah mengumumkan pengunduran dirinya dari tim nasional setelah Piala Dunia 2022.

Editor: Lodie Tombeg
Kolase TribunGorontalo.com
Karim Benzema. Striker Real Madrid dan Prancis Karim Benzema telah mengumumkan pengunduran dirinya dari tim nasional setelah Piala Dunia 2022. 

TRIBUNGORONTALO.COM - Striker Real Madrid dan Prancis Karim Benzema telah mengumumkan pengunduran dirinya dari tim nasional setelah Piala Dunia 2022.

Pemain berusia 35 tahun itu dipulangkan dari tim nasional antara 2015 dan 2021 sebelum dipanggil kembali oleh Didier Deschamps untuk Euro 2020 tahun lalu.

Paruh pertama musim 2022-23 Benzema terganggu oleh cedera, tetapi ia tetap memaksa masuk ke skuad Deschamps untuk mempertahankan Piala Dunia mereka di Qatar.

Dikutip dari sportsmole.co.uk, mantan bintang muda Lyon itu sempat kembali ke pelatihan tim bersama Les Bleus, tetapi ia mengalami cedera paha baru segera setelah itu dan harus absen dari turnamen.

Deschamps tidak memanggil pengganti Benzema, yang diberi waktu pemulihan tiga minggu dan telah kembali berlatih penuh dengan Real Madrid sebelum final melawan Argentina.

Setelah memilih untuk tidak menggantikan pemain berusia 35 tahun itu, Deschamps akan dapat memilih Benzema untuk final, tetapi bos Prancis itu memutuskan untuk tidak memanggil kembali pemenang Ballon d'Or tersebut.

Prancis menderita kekalahan 4-2 dari Argentina melalui adu penalti menyusul hasil imbang 3-3 dengan absennya Benzema, yang diduga mengalami perselisihan lagi dengan bos Bleus setelah ia dilecehkan untuk penampilan terakhir.

Benzema diduga ingin tetap bersama skuad di Qatar untuk melihat bagaimana cederanya berkembang, tetapi Deschamps dan dokter tim Franck le Gall malah memilih mengirim striker itu kembali ke Madrid.

Keputusan Deschamps dan Le Gall diduga membuat marah Benzema, yang tidak pergi ke Qatar untuk menyaksikan juara 2018 beraksi di final hari Minggu, dan dia kini telah mengonfirmasi pensiun internasionalnya.

"Saya melakukan upaya dan kesalahan yang diperlukan untuk berada di tempat saya hari ini dan saya bangga karenanya! Saya menulis cerita saya dan kisah kita berakhir," tulis pria Prancis itu di media sosial.

Selama karir internasionalnya, Benzema memainkan 97 pertandingan senior untuk Prancis, mencetak 37 gol dan memberikan 20 assist untuk Les Bleus meskipun enam tahun tidak aktif.

Mantan bintang muda Lyon itu melakukan debutnya untuk Les Bleus dalam pertandingan persahabatan 2007 melawan Austria, mencetak gol kemenangan dalam kemenangan 1-0 itu, dan dia kemudian terpilih untuk kampanye Euro 2008 mereka.

Benzema tidak dipanggil ke skuad Piala Dunia 2010 Prancis setelah dia diduga melakukan aktivitas seksual dengan pelacur berusia 16 tahun, meskipun Raymond Domenech bersikeras bahwa keputusan itu terkait dengan kinerja, dan dakwaan terhadapnya dibatalkan. 2014.

Striker itu mewakili Prancis di Euro 2012 dan Piala Dunia 2014 sebelum terjebak dalam skandal di luar lapangan lainnya, dituduh berkonspirasi untuk memeras Mathieu Valbuena melalui rekaman seks, dan dia dinyatakan bersalah pada November 2021.

Satu-satunya kehormatan besar Benzema bersama Prancis datang di UEFA Nations League 2020-21 dan pensiun sebagai pencetak gol pria terbanyak kelima Prancis sepanjang masa di belakang Olivier Giroud, Thierry Henry, Antoine Griezmann dan Michel Platini.

Berikut profil Karim Benzema dikutip TribunGorontalo.com dari wikipedia.org:

Karim Mostafa Benzema lahir 19 Desember 1987 adalah seorang pemain sepak bola profesional Prancis keturunan Aljazair yang saat ini bermain untuk tim klub Real Madrid di Liga Spanyol, La Liga dan mantan pemain Timnas Prancis.

Dia bermain sebagai penyerang yang dapat difungsikan juga sebagai pemain sayap dan terkenal karena kemampuan teknik, gaya permainan, dan kemampuannya dalam mencetak gol.

Ia dideskripsikan sebagai seorang "penyerang bertalenta hebat" yang "tangguh dan mengagumkan" dan "seorang penuntas serangan yang efektif di kotak penalti."

Lahir di kota Lyon, Benzema memulai karier sepak bolanya di klub lokal, Bron Terraillon. Pada 1996, ia bergabung dengan klub terbesar di kota tersebut, Olympique Lyonnais, dan kemudian menembus akademi klub tersebut.

Benzema tampil pertama kali pada musim 2004–2005 Ligue 1, dan tampil secara sporadis di tiga musim pertamanya, sementara Lyon menjuarai tiga gelar liga.

Pada musim 2007–2008, ia menjadi pemain yang tampil sejak awal pertandingan secara reguler dan mencetak lebih dari 30 gol dalam musim tersebut.

Karena performanya, Persatuan Pemain Sepak Bola Profesional Prancis (UNFP) menganugerahinya gelar Pemain Terbaik Ligue 1 dan masuk ke Tim Terbaik.

Benzema juga menjadi pencetak gol terbanyak di liga, dan memenangi Penghargaan Bravo dari majalah Italia, Guerin Sportivo.
Setelah satu musim di Lyon, pada Juli 2009, Benzema menandatangani kontrak enam tahun dengan klub Spanyol, Real Madrid.

Setelah berjuang keras untuk mendapat tempat utama pada musim pertamanya di Los Blancos, ia sukses menjuarai Piala Raja Spanyol 2010-11 dan Liga Spanyol 2011-12 bersama tim Madrid tersebut dan mencetak total 58 gol.

Pada Desember 2011, ia dianugerahi gelar Pemain Prancis Terbaik oleh majalah France Football.

Benzema merupakan mantan pemain nasional junior Prancis. Ia telah bermain untuk negaranya sejak level U-17 ke atas.

Sebelum bermain untuk tim senior, ia bermain untuk tim U-17 yang menjadi juara Eropa pada 2004, bersama nama-nama seperti Samir Nasri dan Hatem Ben Arfa.

Benzema tampil buat pertama kali untuk tim senior pada Maret 2007 dengan sebuah gol semata wayang pada laga persahabatan melawan Austria. Benzema telah mewakili Prancis pada dua turnamen utama, Piala Eropa 2008 dan Piala Eropa 2012.

Kehidupan awal

Benzema lahir di Lyon, Prancis dari orang tua yang keduanya merupakan keturunan Aljazair.

Kakeknya, Da Lakehal Benzema, tinggal di desa Tighzert, utara kota Beni Djellill di Aljazair sebelum hijrah ke Lyon pada tahun 1950-an.

Ayah Benzema, Hafid, lahir di Tighzert, Kabylie sementara ibunya, Wahida Djebbara, lahir dan tumbuh di Lyon.

Benzema adalah anak ketiga termuda dan tumbuh bersama delapan saudara-saudarinya lain di Bron, wilayah timur Lyon.

Kedua adik laki-lakinya, Gressy dan Sabri juga seorang pemain sepak bola.

Karier internasional

Benzema adalah mantan pemain nasional junior Prancis, memenangi kap di semua level kecuali U16.

Ia adalah anggota kelompok yang dikenal di Prancis sebagai Génération 1987, sebuah generasi yang menghasilkan Hatem Ben Arfa, Jérémy Menez, dan Samir Nasri, dan juga Benzema sendiri.

Di antara keempatnya, Benzema adalah yang terakhir menjalani debut di bawah pelatih Philippe Bergeroo dan resmi bergabung dengan tim menjelang Kejuaraan Sepak Bola U-17 Eropa UEFA pada 2004 yang digelar di negaranya.

Di kompetisi tersebut, ia tampil di dua laga, melawan Irlandia Utara dan mencetak gol pembuka.

Ia juga tampil di fase grup melawan Spanyol dan Prancis menjuarai turnamen tersebut dengan mengalahkan tim yang sama.

Benzema adalah starter reguler di tim U18. Ia menjalani debutnya di sebuah turnamen lokal di Republik Ceko.

Benzema mencetak gol perdananya di level tersebut melawan Polandia di laga terakhir fase grup.

Di final melawan tuan rumah, ia mencetak gol pembuka dalam kemenangan 2-0 dan Prancis menjuarai kompetisi tersebut.

Pada 30 September 2004, Benzema adalah salah satu pencetak gol Prancis saat menang di kandang Norwegia.

Di laga selanjutnya melawan Rusia, ia mencetak dua gol dan Prancis menang 3-1.

Karena Prancis adalah juara Eropa level U17 pada 2004, tim U18 diperbolehkan berpartisipasi pada Piala Meridian UEFA-CAF pada 2005.

Benzema dipanggil ke tim dan bermain di seluruh laga, mencetak lima gol dan Prancis kembali juara. Ia membuka turnamen dengan dua gol ketika mengalahkan Kamerun 7-0.

Setelah gagal mencetak gol di laga melawan Sierra Leone, Benzema langsung mencetak gol dalam laga berikutnya melawan Nigeria dan dwigol ke gawang Mesir.

Pada 19 Mei 2005, di final melawan Slowakia, Benzema memborong empat gol, Prancis menang 4-1.

Ia meninggalkan tim U18 dengaan catatan 18 laga dan 14 gol dan dipuji Bergeroo sebagai "pemain yeng efisien".

Kuartet Benzema, Ben Arfa, Menez dan Nasri kembali ke tim nasional U19.

Mereka bergabung dengan Issiar Dia, Blaise Matuidi dan Serge Gakpé dengan misi merebut gelar Kejuaraan Sepak Bola U-19 Eropa UEFA pada 2006.

Pasukan itu memulai misi dengan dua pertandingan persahabatan melawan Norwegia. Benzema mencetak satu gol di laga pertama, menang 4-0.

Di kualifikasi, ia mencetak gol di laga terakhir fase grup atas Austria.

Prancis menang 2-0, dan masuk ke Babak Elit.[171] Di babak penentuan, Prancis tergabung bersama Skotlandia, Bulgaria dan Belarusia. Di pertandingan pembuka, Benzema mencetak dwigol - salah satunya penalti - dan Prancis menang 4-0.

Setelah tertahan imbang oleh Belarusia, Prancis berhadapan dengan Skotlandia di laga terakhir fase grup. Benzema mencetak gol pembuka di menit kesebelas, tetapi disamakan gol Steven Fletcher.
Laga berakhir 1-1, dan meskipun mengakhiri babak tersebut tak terkalahkan, Prancis tereliminasi karena kalah selisih poin.

Benzema menjalani debut U21-nya untuk Les Espoirs dibawah pelatih René Girard di laga Kejuaraan Sepak Bola U-21 Eropa UEFA 2006 melawan Belgia. Ia memulai laga dan digantikan saat jeda oleh Yoann Gourcuff.

Ia tampil di babak kualifikasi kejuaraan selanjutnya pada 2007 dan tampil sebagai starter dan pemain cadangan di leg pertama dan kedua, dan tim itu dikejutkan dengan kekalahan dari Israel di babak play-off kualifikasi.

Aljazair vs Prancis

Sebelum mewakili Prancis di level senior, Benzema dibujuk oleh Federasi Sepak Bola Aljazair (FAF) yang menginginkannya bermain untuk Aljazair di level senior.

Pada Desember 2006, sang penyerang dibujuk oleh mantan presiden Hamid Haddadj dan pelatih tim nasional Jean-Michel Cavalli, tetapi menolaknya karena ingin melanjutkan karier internasional bersama Prancis.

Benzema kemudian berbicara kepada stasiun radio Radio Monte Carlo "Aljazair adalah tanah leluhur saya dan ada di hati saya, tetapi saya akan membela tim nasional Prancis."

Benzema bermain untuk Prancis pada 2008

Benzema pertama kali dipanggil ke tim senior oleh Raymond Domenech pada 9 November 2006 untuk pertandingan persahabatan menghadapi Yunani yang akan digelar pada 15 November.

Benzema menyebut hal itu adalah sebuah "hadiah", dan mengatakan "Saya sangat gembira, tentu saja, saya dan keluarga saya. Tim senior adalah sebuah kehormatan."

Dua hari sebelum laga, ia terpaksa keluar dari tim karena cedera parah, yang ia alami saat bermain untuk Lyon.

Setelah gagal menembus skuat menghadapi Argentina pada Februari 2007, ia kembali ke tim pada Maret di untuk laga kualifikasi Euro 2008 melawan Lituania dan persahabatan melawan Austria.

Gagal tampil di kualifikasi, ia menjalani debut pertamanya berseragam Tim Ayam Jantan pada 28 Maret 2007 melawan Austria.

Ia tampil sebagai pengganti untuk Djibril Cissé dan mencetak satu-satunya gol di laga tersebut lewat sepakan bebas dari Nasri.

Pada 13 Oktober, Benzema mencetak dua gol dalam kemenangan 6-0 atas Kepulauan Faroe.

Setelah bermain reguler sepanjang musim 2007-08, ia terdaftar dalam skuat berjumlah 23 orang untuk Euro 2008.

Benzema menjalani debutnya di sebuah turnamen internasional pada 9 Juni 2008 di laga pembuka melawan Rumania.

Ia menjadi starter, tetapi kemudian digantikan oleh Nasri di babak kedua karena performa yang buruk.

Laga berakhir tanpa gol dan Benzema dikritik oleh media Prancis karena performanya dan surat kabar Le Point menyebut Benzema "tidak dapat dikenali" dan "dia menyimbolkan kemandulan Prancis di lini depan".

Surat kabar tersebut juga merujuk kepada kurangnya pengalaman internasional Benzema. Di laga kedua melawan Belanda, Benzema tak ambil bagian dalam kekalahan memalukan 4-1.

Ia kembali ke tim inti untuk laga terakhir fase grup melawan Italia dan diberikan tempat sebagai juru gedor utama.

Meskipun begitu, Prancis kalah 2-0 dan tersingkir dari turnamen.

Benzema bermain untuk Prancis di Piala Eropa 2012.

Benzema tetap menjadi pemain reguler di tim dan sebelum kualifikasi Piala Dunia FIFA 2010, ia mendapat kaus nomor sepuluh, setelah sebelumnya memakai nomor sembilan.

Di laga pertama setelah tersingkir dari Euro, Benzema mencetak gol ke gawang Swedia dalam kemenangan 3-2 di Göteborg.

Dua bulan kemudian, ia kembali mencetak gol dalam kemenangan 3-1 atas Tunisia di Stade de France.

Pada 5 Juni 2009, Benzema menjadi pencetak gol semata wayang, berupa sebuah sepakan penalti, dan Prancis menang 1-0 atas Turki di Stade de Gerland.

Ia mencetak gol kualifikasi Piala Dunia pertamanya dalam kemenangan atas Kepulauan Faroe dan Austria pada Oktober 2009. Penampilan melawan Swedia adalah penampilan terakhirnya dibawah Domenech karena ia tidak dibawa ke Piala Dunia.

Domenech menyatakan alasannya tak membawa Benzema adalah dia masih berjuang mencari performa terbaiknya di klub barunya Real Madrid, selain alasan dugaan skandal seksnya.

Sebelum daftar pemain diumumkan, Benzema mengatakan pada Radio Monte Carlo, jika ia tidak dipilih ia akan "amat sangat kecewa" tetapi "akan tetap mendukung Prancis, apapun yang terjadi."

Setelah Piala Dunia, Benzema kembali ke tim nasional dibawah pelatih baru, Laurent Blanc.

Blanc, seorang pengagum Benzema, membangun basis serangan di sekitar sang penyerang, dan setelah setahun tak pernah membela Prancis, Benzema kembali ke tim dalam kekalahan 2-1 dari Norwegia di Oslo.

Bersama Gourcuff, Benzema memimpin tim tersebut dalam urusan mencetak gol untuk kualifikasi Euro 2012, mencetak tiga gol, ke gawang Bosnia-Herzegovina, Luksemburg dan Albania.

Pada 17 November 2010, Benzema mencetak gol pembuka ke gawang Inggris dalam kemenangan 2-1 di Stadion Wembley.

Di laga selanjutnya, ia mencetak gol semata wayang atas Brasil pada Februari 2011.

Setelah tampil reguler di kualifikasi, ia resmi dibawa ke Euro 2012 pada 29 Mei 2012.

Pada 5 Juni, di pertandingan pemanasan terakhir menjelang Euro, Benzema menggedor jala Estonia dua kali dan Prancis menang 4-0.

Di Euro, Benzema menjadi starter di laga pembuka melawan Inggris, yang berakhir seri 1-1.

Di pertandingan penentuan melawan Ukraina, ia memberi umpan atas dua gol Prancis, dan mereka lolos ke perempat final.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved