Ada 5,29 Juta Wisatawan Kunjungi Wisata Alam Selama 2022, Hasilkan Rp 96,7 Miliar PNBP
Jumlah terdiri atas 5,1 juta wisatawan domestik dan 189 ribu wisatawan mancanegara. Jika dilihat,
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat total 5,29 juta orang wisatawan mengunjungi wisata alam konservasi sepanjang 2022.
Jumlah terdiri atas 5,1 juta wisatawan domestik dan 189 ribu wisatawan mancanegara. Jika dilihat, jumlah ini lebih tinggi atau meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Pada 2021 di mana kunjungan wisatawan domestik 2,9 juta dan wisatawan mancanegara 12 ribu," ujar Menteri LHK, Siti Nurbaya, dalam keterangan resmi yang di Jakarta, Jumat (13/1/2023).
Menteri LHK mengatakan, jumlah kunjungan wisata alam tersebut telah menghasilkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari pungutan masuk obyek wisata alam sebesar Rp 96,7 miliar pada 2022 dan sebesar Rp34,2 miliar pada 2021.
Jumlah kunjungan diprediksi akan terus meningkat di masa mendatang, seiring dengan pengembangan obyek wisata alam, serta penerapan teknologi informasi sebagai media pemasaran atau promosi serta kemudahan pelayanan melalui sistem E-Ticketing.
"Sistem itu juga sebagai upaya untuk penerapan pembatasan pengunjung atau kuota pengunjung, yang ditetapkan berdasarkan hasil analisis daya dukung daya tampung kawasan konservasi untuk menjaga aspek konservasi alam," jelas dia,
Selain memberikan kontribusi berupa PNBP, lanjut Menteri Siti, pemanfaatan jasa lingkungan wisata alam juga memberikan efek berganda (multiplier effect) kepada masyarakat.
Dari sisi serapan tenaga kerja, kegiatan wisata alam di kawasan konservasi telah memberikan lapangan kerja untuk setidaknya 4.000 orang.
“Disamping itu, kegiatan wisata alam di kawasan konservasi juga telah menyediakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat sebagai penyedia jasa makanan dan minuman, pemandu wisata dan penyedia cinderamata,” kata Menteri Siti.
Lebih lanjut Menteri LHK mengatakan, hingga Desember 2022, masyarakat yang terlibat dalam kegiatan wisata alam di kawasan konservasi meningkat lebih dari 100 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Sebagai contoh, pada kurun waktu 2021 dan 2022 di Taman Nasional Rinjani terdapat peningkatan pelaku wisata alam yaitu tour operator yang melakukan usahanya meningkat dari 70 menjadi 109, guide meningkat dari 794 menjadi 3.907, porter dari 1.841 menjadi 11.577,” jelas dia.
Menurut Menteri Siti, karakteristik kawasan konservasi yang unik dan khas dari sisi lansekap dan ekosistemnya, keanekaragaman hayati, serta kehidupan sosial budaya serta kearifan lokal masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan konservasi menjadi obyek dan daya tarik bagi masyarakat untuk berkunjung dan melakukan aktivitas wisata alam.
“Sebanyak 2.612 Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam berupa lansekap, air terjun, gua, laut atau pantai, danau, gunung, dan lain sebagainya. Sedangkan aktivitas wisata alam yang bisa dilakukan antara lain berkemah, menyelam, snorkeling, panjat tebing, mendaki (hiking), menikmati keindahan alam, mengamati hidupan liar, selusur gua (caving) dan lain sebagainya,” pungkas Menteri Siti.(*)
Alasan Pemkot Gorontalo Raih Adipura, Ini Indikator Penilaiannya |
![]() |
---|
PLN Siap Jadi Trader Karbon Terbesar di Indonesia |
![]() |
---|
Penyelundupan Satwa Liar Bekantan Asal Kalimantan Terbongkar di Gorontalo, Tersangka Segera Diadili |
![]() |
---|
Arak-arakan Piala Adipura untuk Pohuwato dari KLHK |
![]() |
---|
KLHK Sebut Jumlah Timbunan Sampah di Indonesia Mencapai 68,7 Juta Ton per Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.