Polisi tampar warga
Breaking News: Kapolsek Batudaa Pantai Dilaporkan ke Polda Gorontalo, Diduga Karena Tampar Warga
Mohamad Ikbal Kadiri, saudara korban yang dilarikan ke RS, kepada TribunGorontalo.com Jumat (30/12/2022) dini hari mengakui, jika adiknya tersebut
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Kapolsek Batudaa Pantai dilaorkan warga ke Polda Gorontalo. Warga melaporkan Kapolsek atas kasus penamparan terhadap 4 warga Desa Lamu.
Menurut pelapor, satu dari empat warga yang ditampar, pingsan hingga dilarikan ke Rumah Sakit Otanaha, Kota Gorontalo.
Mohamad Ikbal Kadiri, saudara korban yang dilarikan ke RS, kepada TribunGorontalo.com Jumat (30/12/2022) dini hari mengakui, jika adiknya tersebut pingsan hingga dilarikan ke RS.
Korban bernama Abdurrahman Rasyid masih di bawah umur. Katanya, ia tak sadarkan diri usai mendapatkan tamparan dari polisi berpangkat IPDA tersebut.
Menurut Ikbal Kadiri, peristiwa penamparan terjadi di rumah masyarakat, di desa Lamu, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo, Kamis (29/12/2022).

“Saat terjadi pemukulan salah satu korban itu langsung pingsan di tempat,” ujar Ikbal Kadiri.
Saat ini, korban tengah menjalani perawatan intensif di RS.
Karena tak terima, masing-masing anggota keluarga dari 4 warga ini, melapor ke Propam Polda Gorontalo. Mereka mendatangi SPKT Polda Gorontalo meski sudah larut malam.
Saat ini belum ada keterangan resmi dari Polda Gorontalo terkait pemukulan tersebut. Kapolsek yang dilaporkan pun hingga kini belum bisa dihubungi.
Kronologi Peristiwa
Diceritakan oleh Ikbal Kadiri, penamparan tersebut bermula dari interogasi kepolisian terhadap 4 warga. Mereka dituding memicu tawuran antara Desa Lamu dan Desa Langgula. Kedua desa ini memang berdekatan.
Keempat warga yang diintrogasi tersebut antarnya Sukiman Kamsia, Amirudin Abdullah,Latif Suleman, Abdurrahman Rasyid.
“Sebenarnya tidak ada tawuran, adanya penganiayaan atau pengeroyokan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Langgula kepada masyarakat Desa Lamu, dari informasi itu Kapolsek turun langsung dan menginterogasi keempat korban in,” kata dia.
Padahal, masalah itu sudah diselesaikan oleh aparat desa setempat. Karena itu, saat diinterogasi oleh oknum polisi itu, Sukiman Kamsia menjelaskan duduk persoalan di desa dan meminta aparat desa saja yang menyelesaikan.
“Tapi karena pak kapolsek tidak menerima itu langsung menyampaikan ‘kamu banyak mulut’, akhirnya langsung melakukan tindakan pemukulan ini dengan tamparan samping leher bagian kiri,” ucap dia. (*)