Terburuk dalam 2 Tahun Terakhir, Nilai Tukar Rupiah Terjun Bebas Rp 15.700 per Dolar AS

Mata uang garuda membuat rekor buruk terbaru. Nilai tukar rupiah menembus Rp 15.749 per dolar Amerika Serikat (AS) dalam 2 tahun terakhir.

Editor: Lodie Tombeg
tangkapan layar
infografis pergerakan nilai tukar rupiah. Mata uang garuda membuat rekor buruk terbaru. Nilai tukar rupiah menembus Rp 15.749 per dolar Amerika Serikat (AS) dalam 2 tahun terakhir. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Jakarta - Mata uang garuda membuat rekor buruk terbaru. Nilai tukar rupiah menembus Rp 15.749 per dolar Amerika Serikat (AS) dalam 2 tahun terakhir.

Pasar spot pada sesi perdagangan Jumat (4/11/2022), rupiah dibuka melemah.

Pelemahan nilai tukar rupiah dikhawatirkan dapat menambah tekanan ekonomi terhadap Indonesia.

Mengacu kepada data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka pada level Rp 15.734 per dolar.

Rupiah terdepresiasi dibanding posisi penutupan sebelumnya sebesar Rp 15.695 per dolar.

Ini menjadi kali pertama sejak April 2020 nilai tukar rupiah menembus level Rp 15.700 per dollar AS.

Setelah dibuka melemah, nilai tukar rupiah terus tertekan hingga sempat menyentuh level Rp 15.749 per dolar.

Koreksi cenderung terpangkas pada 1 jam pertama perdagangan, di mana sampai dengan pukul 11.25 Wita, nilai tukar rupiah melemah 0,21 persen ke Rp 15.728 per dolar.

Depresiasi nilai tukar rupiah selaras dengan menguatnya indeks dolar.

Data Investing menunjukan, indeks mata uang Negeri Paman Sam berada pada kisaran 112,58.

Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar menguat terhadap sejumlah mata uang, setelah bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), mengisyaratkan suku bunga AS akan memuncak pda tingkat yang lebih tinggi dari prediksi pasar.

"The Fed pada hari Rabu menaikkan suku bunga sebesar 75 bais poin ke kisaran 3,75 persen 4 persen, kenaikan keempat berturut-turut, Powell (Ketua The Fed) meredam harapn poros ke kebijakan moneter yang lebih mudah," ujar dia, dalam risetnya, Jumat.

Namun demikian, pada pagi ini terpantau sebagian besar mata uang Asia lain justru menguat terhadap dollar AS. Apresiasi terhadap dollar AS dialami oleh yen Jepang, dollar Singapura, dollar Taiwan, won Korea Selatan, peso Filipina, rupee India, hingga yuan China.

Sebelumnya, Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra sempat mengatakan, pelemahan rupiah lebih disebabkan oleh semakin tipisnya marjin antara suku bunga The Fed dengan Bank Indonesia (BI). Ini membuat dollar AS lebih menarik.

"Dengan kenaikan kembali tingkat suku bunga acuan The Fed sebesar 75 bps menjadi 3,75-4,00 persen, ini akan menipiskan kembali spread dengan suku bunga BI (4,75 persen) yang bisa mendorong pelaku pasar mencari dollar AS," ucapnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nilai Tukar Rupiah Melemah, Tembus Level Rp 15.700 per Dollar AS"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved