Demo HMI Gorontalo

HMI Gorontalo Turun ke Jalan, Tolak Kenaikan Harga BBM dan Listrik

Aksi demonstrasi HMI UNG diawali di depan kampus berjuluk “Kampus Merah Maron” tersebut. Para orator bergantian berpidato.

TribunGorontalo.com/Apris Nawu
Aksi demonstrasi HMI UNG di kantor DPRD Provinsi Gorontalo, Rabu (31/8/2022). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Universitas Negeri Gorontalo (UNG), turun gunung menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik, Rabu (31/8/2022).

Aksi demonstrasi HMI Gorontalo diawali di depan kampus berjuluk “Kampus Merah Maron” tersebut. Para orator bergantian berpidato.

HMI Gorontalo memulai aksi sejak pukul 10.00 Wita. Orator tampak berpidato dari atas mobil pick up dengan tiga pengeras suara ukuran besar. 

"Ayok kawan-kawan HMI kita suarakan hak dan kepentingan rakyat, supaya tidak ada kenaikan BBM,” ajak Adrian Latif koordinator lapangan HMI Gorontalo

Usai berpidato di depan kampus UNG, massa lantas berkonvoi menuju Puncak Botu, sebuah puncak pegunungan di Talumolo Kota Gorontalo. Di pegunungan ini, kantor DPRD Provinsi Gorontalo dan Kantor Gubernur Gorontalo, dibangun. 

Tiga tuntutan yang dibawa puluhan HMI Gorontalo ini di antaranya: 

1.Tolak Harga BBM.

2.Tolak Kenaikan Tarif Dasar Listrik. 

3. Berantas Mafia Migas.

Menurut Adrian Latif, tiga tuntutan itu untuk membebaskan masyarakat dari kesulitan hidup. 

Kenaikan BBM dan tarif listrik akan menyulitkan masyarakat, terutama pada sejumlah bahan pokok yang juga akan naik. 

Namun di sisi lain, kenaikan harga BBM menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani harus dilakukan karena membebani APBN. 

Menurut dia, negara harus mengeluarkan Rp698 triliun untuk subsidi BBM. 

Kata dia, angka itu membengkak dari sebelumnya Rp502 triliun.

“Nambah lagi bisa mencapai Rp 698 triliun," imbuh Sri Mulyani.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved