Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar-Sandiaga Ungguli Prabowo-Puan

Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno mengungguli pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani jika pemilihan presiden dilakukan saat ini.

Editor: Lodie Tombeg
(KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO-GARRY LOTULUNG-RODERICK ADRIAN)
FIGUR CAPRES - (kiri ke kanan) Kolase foto Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Jakarta - Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno mengungguli pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani jika pemilihan presiden dilakukan saat ini.

Demikian survei yang diselenggarakan Charta Politika. Selain Prabowo-Puan, dalam salah satu simulasi survei Charta Politika, elektabilitas Ganjar-Sandiaga juga mengungguli pasangan Anies Baswedan-Khofifah Indar Parawansa.

"Kalau kita lihat, Ganjar ada di angka 34,3 persen, jadi tinggi sekali bisa dikatakan dibandingkan dengan pasangan Anies-Khofifah Indar Parawansa (yang) menyalip posisi Pak Prabowo dengan angka 27,3 persen, dan Prabowo Subianto-Puan Maharani 23,8 persen," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam acara rilis survei, Senin (25/4/2022).

Menurut Yunarto, Ganjar selalu unggul meski dipasangkan dengan nama-nama yang berbeda.

Total, ada empat simulasi pasangan yang dibuat oleh Charta Politika. Pada simulasi kedua, pasangan Ganjar-Erick Thohir memiliki elektabilitas 33,6 persen, mengungguli Anies-Agus Harimurti Yudhoyono (27 persen) dan Prabowo-Puan (23,3 persen).

Berikutnya, Ganjar yang dipasangkan dengan Ridwan Kamil memperoleh elektabilitas 34,1 persen, disusul oleh Anies-AHY (27 persen) dan Prabowo-Sandiaga (26,5 persen.

Adapun pada simulasi terakhir, elektabilitas duet Ganjar-Khofifah sebesar 33,3 persen, diikuti Anies-AHY (27,3 persen), dan Prabowo-Puan (24,5 persen).

"Mas Ganjar ini paling tinggi dengan Sandi, nomor dua dengan Ridwan Kamil, yang ketiga dengan Mas Erick, yang keempat dengan Khofifah," kata Yunarto.

Namun, Yunarto menekankan bahwa kombinasi pasangan tersebut masih bisa berubah dan survei ini hanya memperkaya hasil survei serupa yang dilaksanakan oleh sejumlah lembaga lainnya.

Ia mengatakan, kemungkinan koalisi pasangan calon presiden calon wakil presiden tidak bisa diterka hingga akhir masa pendaftaran kelak.

Sebab, pembentukan koalisi biasanya tidak ditentukan oleh logika survei dan respons publik saja tetapi juga dinamika politik yang terjadi di belakang panggung.

"Baik itu bagi-bagi jabatan, tawaran mahar, dan lain-lain yang biasanya itu akan menentukan sampai hari akhir masa injury time penentuan pasangan pendaftaran KPU," kata Yunarto.

Survei ini dilakukan pada 10-17 April 2022 dengan responden sebanyak 1.220 yang dipilih melalui penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling).

Dengan jumlah sampel tersebut, survei ini memiliki margin of error sebesar ± 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Ganjar Unggul di Bursa Capres, Sandiaga di Cawapres

Survei yang diselenggarakan oleh Charta Politika menunjukkan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas yang tinggi untuk dipilih sebagai calon presiden bila pemilihan presiden dilakukan saat survei berlangsung.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, elektabilitas calon presiden kini semakin mengerucut kepada tiga nama yakni Ganjar, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Kalau kita lihat data setahun atau dua tahun terakhir, kecenderungannya semakin mengerucut dan makin membesar ke tiga nama," kata Yunarto dalam acara rilis survei, Senin (25/4/2022).

"Yang pertama ada Ganjar Pranowo, ini cukup stabil data kita sekitar 8 bulan terkahir ada di posisi pertama, disusul oleh Pak Prabowo, dan kemudian disusul oleh Anies Baswedan," imbuh dia.

Berdasarkan simulasi terbuka, Ganjar memiliki elektabilitas sebesar 26,6 persen, disusulcharta Prabowo (22 persen), dan Anies Baswedan (19,7 persen).

Di bawah tiga nama tersebut terdapat sejumlah tokoh yang memiliki elektabilitas di antara 3-5 persen, yakni Ridwan Kamil (4,1 persen), Sandiaga Uno (3,8 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (3,3 persen), dan Khofifah Indar Parawansa (3 persen).

"Kalau kita lihat tiga besar, tentu saja jauh karena dia sudah melampaui data angka 20 persen. Sementara, peringkat keempat kelima masih ada dalam angka satu digit dan beberapa nama lain," kata Yunarto.

Pola serupa juga muncul dalam simulasi tertutup sepuluh nama di mana Ganjar berada di posisi teratas dengan elektabilitas 29,2 persen, diikuti Prabowo (23 persen), dan Anies (20,2 persen).

Adapun elektabilitas enam nama lainnya masih berada di bawah 5 persen, yakni Sandiaga (4,9 persen), Ridwan Kamil (4,8 persen), AHY (3,4 persen), Khofifah (3,3 persen), Puan Maharani (1,8 persen), Erick Thohir (1,5 persen), dan Airlangga Hartarto (1 persen).

Di samping itu, survei ini juga menunjukkan bahwa Sandiaga Uno merupakan sosok dengan elektabilitas tertinggi sebagai calon wakil presiden dengan angka 25,4 persen.

Nama-nama lain yang masuk bursa elektabilitas calon wakil presiden antara lain Ridwan Kamil (16,4 persen), Khofifah (8,9 persen), AHY (7,3 persen), dan Puan (6,1 persen).

Yunarto menduga, tingginya elektabilitas Sandiaga sebagai cawapres disebabkan rekam jejak Sandiaga yang maju sebagai cawapres pada Pemilihan Presiden 2019.

"Saya pikir itu menjadikan brand positioning-nya cukup kuat ketika ditanyakan sebagai sosok cawapres," kata Yunarto.

Survei ini dilakukan pada 10-17 April 2022 dengan responden sebanyak 1.220 yang dipilih melalui penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling).

Dengan jumlah sampel tersebut, survei ini memiliki margin of error sebesar ± 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar-Sandiaga Ungguli Prabowo-Puan"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved