FKH Menyebut Pembangunan di Kota Gorontalo Tak Berwawasan Lingkungan
Dosen Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo (UNG) itu menyebut, pekerjaan konstruksi yang akan dikerjakan akan menghilangkan
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Sri Sutarni Arifin, anggota Forum Komunitas Hijau (FKH) angkat bicara soal pekerjaan rekonstruksi Jalan Prof Dr John Ario Katili eks Jalan Andalas, Kota Gorontalo.
Dosen Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo (UNG) itu menyebut, pekerjaan konstruksi yang akan dikerjakan akan menghilangkan sekitar 400-an pohon di ruas jalan tersebut.
Sebelumnya Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup dan para konsultan dari proyek tersebut pada awal tahun 2022 sudah bersepakat dengan FKH, terkait penembangan pohon yang ada di ruas jalan Andalas.
Dari kesepakatan tersebut pihak pelaksana proyek mengatakan bahwa akan ada pergantian pohon tersebut, dan FKH sendiri diminta masukan terkait jenis pohon penggantinya.
Dalam rapat itu juga, anggota FKH meminta untuk diberikan ruang mengawasi proses penanaman serta pemindahan terkait penggantian pohon tersebut.
"Karena baik teman-teman FKH, penggiat lingkungan lainya seperti Japesda, Biota hilang kepercayaan kepada pemerintah terkait penanaman pohon, karena sudah terlalu sering penebangan pohon dan penggantiannya tidak sepadan," ujar Sri, Rabu (20/4/2022).
Sri Mengatakan karena pada perencanaan dan rapat saat itu, pihaknya meminta desain dan layout yang menunjukan titik-titik letak pohon yang akan ditebang dan diganti.
Namun, justru PUPR tidak mampu menunjukan hal tersebut.
Sri mengharapkan pemerintah untuk lebih memikirkan kembali apabila ingin menebang pohon di seputaran Kota Gorontalo.
Pemerintah dituntut untuk tidak gampang melakukan penebangan pohon.
Karena dalam lima tahun terkahir penembagan pohon di Kota Gorontalo sangat terlalu banyak, dan sebagian penebangan pohon itu mengatasnamakan pembangunan.
Ia menilai pembangunan yang yang ada di Kota Gorontalo ini dinilai tidak berwawasan lingkungan. (*)