Opini
Taktik Pergantian Pemain, Kunci Kemenangan Real Madrid
Kesuksesan strategi Ancelotti bahkan diakui pemain senior Los Blancos, Luka Modric.
TRIBUNGORONTALO.COM - Real Madrid mengunci tiket semifinal Liga Champions, setelah menang agregat 5-4 atas Chelsea, Rabu (13/4/2022).
Laga di Santiago Bernabeu tersebut berlangsung sengit.
Chelsea yang tertinggal agregat, tampil full power.
Lini tengah Madrid yang dihuni trio legend (Kroos, Modric, Casemiro) seakan mati di sepanjang babak pertama.
Umpan-umpan Madrid begitu mudah dipatahkan para pemain the Blues.
Toni Kroos dan Luka Modric memang jadi sasaran para pemain asuhan Tuchel di lini tengah.
Kedua pemain kunci ini kerap mendistribusikan umpan matang kepada Karim Benzema dan Vinicius Junior.
Tuchel menginstruksikan para pemain untuk melakukan high pressure.
Taktik ini cukup ampuh di babak pertama.
Di sisi lain, Carlo Ancelotti beberapa kali tersorot kamera berbicara dengan asistennya.
Tertinggal dua gol di separuh pertandingan tentu membutuhkan perubahan strategi.
Praktis El Real hampir kebobolan tiga kali, andai gol Marcos Alonso tidak dianulir VAR.

Memasuki menit 73, saat itu pun tiba.
Ancelotti menarik Toni Kroos, digantikan Camavinga.
Masuknya Eduardo Camavinga bertipikal holding midfielder, mengisyaratkan Ancelotti tidak ingin kebobolan lebih banyak gol.
Mantan pemain Rennes itu memang dikenal lihai dalam mendribble bola.
Teknik tekel nya pun di atas rata-rata.
Masuknya Camavinga cukup memberikan kelegaan bagi lini belakang Los Blancos.
Selang lima menit kemudian, Ancelotti kembali melakukan pergantian.
Kali ini, sang pelatih memasukkan dua pemain sekaligus.
Marcelo dan Rodrygo menggantikan Ferlan Mendy dan Casemiro.
Marcelo terkenal kemampuan passing dan kontrol bola yang baik.
Keputusan Ancelotti menarik Casemiro, jelas ingin lebih menyerang.
Memasang dua gelandang bertahan dalam posisi tertinggal, bukanlah ide yang baik. Dan Carletto (julukan Ancelotti) menyadari itu.
Kehadiran Marcelo diplot membantu Vinicius di sisi sayap yang kerap terkena marking lawan.
Adanya kapten Los Blancos tersebut, bakal memberikan overload di sisi sayap ketika transisi dari bertahan ke menyerang.
Juga peran Rodrygo bakal membuat Valverde akan lebih ke tengah.
Kemampuan visi menyerang bakal diandalkan guna membingungkan pemain bertahan Chelsea. Apakah harus menjaga Valverde atau Rodrygo.
Taktik ini kemudian berhasil pada menit 80.
Berawal dari transisi positif, Luka Modric sukses mengirim umpan trivela.
Rodrygo terlihat cukup leluasa mencari tempat dan tembakan first time nya, menggoyahkan jala Mendy.
20 menit menjelang akhir laga, Chelsea mulai kewalahan menghadapi sinergitas para pemain Los Blancos.
Anak asuh Ancelotti kembali memegang kendali permainan.
Hingga babak extra time, ritme permainan Los Blancos semakin teratur.
Sedangkan Chelsea cukup kesulitan untuk membangun serangan.
Masuknya Lucas Vasquez menggantikan Nacho Fernandez, menyisakan David Alaba sebagai bek tengah murni.
Alhasil Madrid dapat mengatasi serangan wing bek Chelsea yang memang kerap jadi serangan andalan Tuchel.
Ancelotti memenangkan permainan taktik hari ini.
Keahliannya dalam memilih pemain pengganti, terbukti efektif membantu Madrid keluar dari frustasi.
Kesuksesan strategi Ancelotti di laga itu pun diakui pemain senior Los Blancos, Luka Modric.
Pemain 36 tahun tersebut, ditetapkan sebagai Man Of The Match (MOTM).

"Pelatih juga melakukan sejumlah pergantian hebat dan itu bekerja dengan sangat baik. Mereka (pemain pengganti) mempengaruhi pertandingan. Tentunya, pengalamannya di kompetisi ini memainkan peran penting. Hari ini, itu membantu kami,” ujar Modric kepada BT Sport, seusai pertandingan. (*)