Penembakan AKBP Beni Mutahir
Polda Gorontalo Usut Senjata Api Rakitan Milik RY
Tiga kasus di balik penembakan almarhum Beni Mutahir, pamen Polri yang bertugas di Polda Gorontalo.
TRIBUNGORONTALO.COM, Limboto - Tiga kasus di balik penembakan almarhum Beni Mutahir, pamen Polri yang bertugas di Polda Gorontalo.
Pertama, dugaan kasus penyalagunaan kewenangan. Kasus penembakan terhadap almarhum. Terakhir kasus kepemilikan senjata rakitan oleh RY, tersangka penembakan AKBP Beni.
Demikian dijelaskan Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono saat konferensi persi mengungkap misteri penembakan almarhum AKBP Beni.
Kejadian penembakan di rumah pelaku di Lorong Mangga, Perumahan Asparaga, Kota Gorontalo pada Senin (21/3/2022) pukul 04.00 Wita.
sebelum menyampaikan konferensi pers, mengajak kepada seluruh jurnalis dan masyarakat Gorontalo untuk mendoakan almarhum AKBP Beni.
"Ada tiga kasus yang sedang kita usut. Pertama soal dugaan penyalahgunaan kewenangan, penembakan dan kepemilikan senjata rakitan," ujar Wahyu di Mapolda, Rabu hari ini.
Direktur tahanan dan barang bukti (Dirtahti) Polda Gorontalo AKBP Beni Mutahir tewas ditembak oleh tahanan berinisial RY pada Senin pukul 04.00 Wita.
Beni ditembak menggunakan senjata rakitan di rumah pelaku di Lorong Mangga, Kelurahan Asparaga, Kota Gorontalo.
Berdasarkan informasi yang dirangkum TribunGorontalo.com, peristiwa itu terjadi saat korban hendak yang menjemput pelaku di rumahnya untuk dibawa kembali ke sel tahanan Polda Gorontalo.
Sebelumnya, Direktur Kriminal Umum Polda Gorontalo, Kombes Pol Nur Santiko menjelaskan, saat itu AKBP Beni pergi ke rumah pelaku bermaksud untuk membawa pelaku kembali ke tahanan Polda Gorontalo. Sebab pelaku merupakan tersangka pada kasus narkoba.
Diketahui sempat terjadi cekcok antara pelaku dan korban. Pelaku kemudian masuk ke rumah untuk mengambil senjata rakitan yang dibuatnya dan langsung menembak AKBP Beni.
Menurut penuturan Nur Santiko, korban terkena peluru dari senjata rakitan di bagian pelipis kiri. Penembakan terjadi satu kali di bagian pelipis kiri tembus ke kanan.
Tinggalkan seorang putra
Almarhum AKBP Beni meninggalkan seorang istri dan satu anak. Perwira menengah Polri yang bertugas di Polda Gorontalo itu gugur saat menjalankan tugas pada Senin (21/3/2022) pukul 04.00 Wita.
Almarhum tak tertolong lagi usai terkena peluru senjata api rakitan di kepala. Pelaku diduga berinisial R, tersangka kasus narkoba.
Kepergian Beni meninggalkan duka mendalam bagi keluarga hingga jajaran Polda Gorontalo. Bahkan istri almarhum tak sadarkan diri pada Senin jelang tengah malam.
Informasi yang diperoleh TribunGorontalo.com, AKBP Beni bersama istri tinggal di Perumahan Asparaga, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo.
Sedang anak mereka sekolah di Surabaya, Jawa Timur. Anak laki-laki satu-satunya itu tinggal bersama keluarga di Surabaya. "Anak bapak dan ibu satu orang. Dia sekolah di Surabaya," Rizal, asisten rumah tangga AKBP Beni.
Lanjut Rizal, hanya almarhum dan istri di Kabupaten Gorontalo. Keluarga mereka ada di Surabaya. Keluarga ini punya dua ART, yang bertugas membantu almarhum maupun istri.
Sebelumnya, pantauan TribunGorontalo.com Senin (21/3/2022), suasana haru biru di rumah duka di kompleks Polsek Telaga Biru, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo.
Pejabat Polda Gorontalo datang melayat. Begitu juga dengan kerabat dan masyarakat terus berdatangan.
Mereka bersimpati dan berduka atas kepergian Direktur Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Dirtahti) Polda Gorontalo ini.
Pelayat datang mendoakan almarhum yang berada di peti jenazah dibungkus Bendera Merah Putih. Doa-doa terus dipanjatkan para pelayat.
Di luar rumah duka, beberapa petugas polisi berseragam lengkap berjaga-jaga. Ada yang menjemput tamu atau pelayat.
Karangan bunga ucapan turut berdukacita memenuhi sudut bangsal duka.
Informasi yang diperoleh TribunGorontalo.com, jenazah Beni rencananya akan dibawa ke keluarga di Surabaya, Jawa Timur via Bandara Djalaluddin Gorontalo pada Selasa pukul 08.30.
Jenazah korban saat ini sedang disemayamkan di rumah duka di kompleks Polsek Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo.
Sementara itu, Polda Gorontalo masih terus menyelidiki kejadian penembakan AKBP Beni. Diketahui korban diduga ditembak oleh tersangka narkoba di rumah pelaku di Lorong Mangga, Kelurahan Asparaga, Kota Gorontalo pada Senin pukul 04.00 Wita.
AKBP Beni ditembak menggunakan senjata rakitan di rumah pelaku. Direktur Kriminal Umum Polda Gorontalo, Kombes Pol Nur Santiko mengatakan korban mengalami luka di bagian kepala.
Pelaku berinisial RK itu itu diketahui merupakan tahanan kasus narkoba. "Penembakan terjadi pukul 04.00," kata Santiko.
“Tapi kami masih mendalami kasus ini," tambah dia.
Santiko tidak membeberkan kronologi kejadian tersebut. Sebab, sejauh ini timnya tengah mendalami peristiwa tersebut.
Kata dia, pihaknya masih mencari tahu bagaimana bisa perwira polisi itu bisa tertembak di rumah pelaku.
“Kami masih menyelidiki bagaimana hubungannya ini terjadi dan sebagainya karena masih pendalaman,” ungkap dia, tegas.
Saat ini, ijenazah korban berada ke rumah duka di Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo.
“Sementara tersangka diamankan saat berada di rumah orangtuanya," ucap Santiko.
Rumah yang diduga menjadi TKP penembakan di Jalan Mangga, Perumahan Asparaga, Kota Gorontalo sepi pada Senin siang.
Jenazah AKBP Beni sempat dibawa ke masjid di Polda Gorontalo, Senin siang. Setelah disemayamkan di Mapolda Gorontalo, jenazah pemen Polri ini kemudian dibawa ke rumah duka di dekat Polsek Telaga Biru di Jalan Ahmad A Wahab, Keluarahan Dulamayo Barat, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo pada Senin siang.
Suasana haru biru di Mapolda Gorontalo. Beberapa anggota Polri di Gorontalo memasang status ucapan duka cita terkait meninggalnya AKBP Beni. (*)