Mantan KSAU Dukung Langkah Prabowo Borong 42 Jet Tempur Rafale, Ini Alasannya

Jet tempur lagi diobrak di berbagai pabrikan du dunia. Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal (Purn) Chappy Hakim menilai, pembelian 42 jet

Editor: Lodie Tombeg
Kompas.com
Mantan KSAU Chappy Hakim 

TRIBUNGORONTALO.COM - Jet tempur lagi diobrak di berbagai pabrikan du dunia. Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal (Purn) Chappy Hakim menilai, pembelian 42 jet tempur Rafale pabrikan Dassault Aviation asal Perancis oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) merupakan waktu yang tepat.

Menurutnya, pembelian jet tempur generasi 4,5 ini dianggap tepat lantaran perusahaan pesawat tempur di dunia sedang gencar melakukan cuci gudang.

"Sekarang adalah saat yang tepat untuk membeli pesawat fighter jet aircraft. Seluruh pabrik pesawat terbang tempur di permukaan bumi ini memang tengah cuci gudang alias menjual obral produknya," ujar Chappy dalam diskusi virtual bertajuk "Menyongsong Pesawat Rafale" yang diinisiasi Pusat Studi Air Power Indonesia, Kamis (17/2/2022).

Chappy menyebutkan, dalam dua dekade terakhir, para perancang atau pabrik pesawat tempur canggih saat ini dalam dua pilihan, terus mengembangkan pesawat tempur atau beralih ke wahana baru bernama drone atau pesawat tanpa awak.

Baca juga: Prabowo Borong Alutsista dari Prancis, Begini Kemampuan Jet Tempur Rafale 

Menurut Chappy, perkembangan drone juga menjadi daya pikat bagi perancang pesawat tempur canggih. Di sisi lain, Chappy mengatakan, pembelian 42 jet Rafale merupakan sebuah rekor Indonesia dalam mendatangkan pesawat tempur dari luar negeri.

"Proses pembelian sekaligus jumlah 42 jet tempur canggih dapat dikatakan memecahkan rekor jumlah pembelian pesawat terbang tempur sepanjang sejarah Indonesia pasca 1965," ungkap Chappy. Sejalan dengan pembelian itu, Chappy menggarisbawahi bahwa keberadaan pesawat tempur merupakan salah satu subsistem dari sistem pertahanan udara yang menjadi bagian dari integral sistem pertahanan negara.

Dengan demikian, kata dia, proses pengadaan pesawat tempur pada hakikatnya sebuah upaya meningkatkan kemampuan sistem pertahanan udara nasional.

"Dalam hal ini unsur pesawat terbang tempur sekali lagi hanya merupakan salah satu saja dari sub-sub sistem pertahanan udara nasional lainnya," tegas dia. Diketahui, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berencana memborong 42 jet tempur Rafale.

Enam di antaranya telah resmi diakuisisi. Sedangkan 36 jet tempur Rafale diklaim akan segera menyusul dalam waktu dekat. Adapun enam unit Rafale itu sah dibeli Indonesia melalui penandatanganan yang dilakukan Kemenhan dengan pihak Dassault Aviation di Jakarta. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prabowo Borong 42 Jet Tempur Rafale, Eks KSAU: Pabrik Pesawat Sedang Cuci Gudang"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved